PEMALANG – Di masa pandemi ini banyak bidang usaha yang merasakan dampaknya, baik kuliner, jasa maupun pemasaran produk. Tidak terkecuali pengrajin tekstil tenun Goyor. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terletak di Desa Kabunan, Taman, Kabupaten Pemalang ini juga merasakan dampaknya.
Pemilik home industri tekstil tenun Goyor, Supari atau yang akrab dipanggil Darto ini mengatakan, pada awal masa pandemi belum terasa, tapi untuk akhir-akhir ini kami merasakannya. Menurutnya hal ini disebabkan karena adanya pandemi, sehingga beberapa target pasar yang dituju beberapa terhenti distribusinya.
“Akhir-akhir ini kami mulai merasakan perubahan penjualan karena konsumen meminta kualitas ditingkatkan sedangkan harga sedikit turun, yang tadinya kami mengirim keberbagai kota, sekarang hanya di daerah Pemalang dan sekitarnya,” Supari atau yang akrab dipanggil Darto.
Darto menjelaskan, sarung atau kain tenun Goyor ini memiliki keistimewaan dari sarung atau kain yang lain. Menurutnya, hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang masih manual sehingga sangat teliti sampai ke detail.
“Kain ini dibikin secara manual, sehingga lebih detail dan tidak bisa ditiru oleh mesin,” lanjutnya.
Lebih detail Darto menjelaskan, pada awalnya ia sempat mengantar salah satu teman, yang kebetulan adalah seorang pekerja tenun Goyor. Berangkat dari obrolan tersebut, akhirnya Darto mulai tertarik dan langsung nencoba.
“Basic saya sebenernya orang lapangan mas, sama sekali tidak pernah bekerja di bidang tenun. Saya hanya punya niat mencoba, bismillah dan ternyata hasilnya Alhamdulillah,” lanjutnya.
Sementara itu, Darto juga menjelaskan bahwa awalnya ia hanya mempunyai satu alat tenun. Namun, sekarang pihaknya sudah mempunyai 14 alat tenun dan memperkerjakan 14 karyawannya.
Lebih lanjut, usaha tenun ini sudah dirintis mulai tujuh tahun yang lalu dan masih menggunakan rumah pribadi. Sekarang pria berusia 45 tahun tersebut sudah mempunyai pondok produksi.
“Dalam satu Minggu kami mengahasilkan empat kodi kain atau sarung tenun Goyor, itu dihasilkan dari 14 karyawan yang membantunya,” pungkasnya. (cr1/fat)