DEMAK – Sejak ratusan tahun yang lalu, kerbau merupakan hewan ternak yang banyak dibudidayakan oleh Masyarakat Kabupaten Demak. Namun, akhir-akhir ini populasinya cendereng menurun.
Faktor-faktor yang mengakibatkan menurunnya populasi peternakan kerbau di Demak cukup banyak. Di antaranya, semakin sempitnya lahan penggembalaan, peralihan penggunaan tenaga kerja kerbau ke mesin khususnya dalam bidang pertanian, peraturan pembatasan ternak kerbau dalam satu wilayah desa, tidak adanya regenerasi dan minimnya permodalan serta jaminan kelangsungan usaha belum dilaksanakan.
Hal tersebut diungkapkan oleh staf bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertanpangan) Kabupaten Demak, Oky Kurniatama, Selasa (1/12). “Kami akan berupaya untuk dapat meningkatkan populasi ternak kerbau kembali di Demak,” tuturnya.
Ia mengatakan, Dispertanpangan telah mengambil langkah-langkah guna meningkatkan populasi ternak kerbau. Dengan sosialisasi dan pelaksanaan inseminasi, pemeriksaan kebuntingan, serta gangguan reproduksi pada kerbau.
“Sosialisasi untuk mengakses permodalan dengan subsidi bunga (KUR) dan pelaksanaan kegiatan untuk mengurangi resiko usaha dengan asuransi ternak akan terus kami lakukan,” jelasnya.
Ia berharap, langkah tersebut dapat meningkatkan semangat bagi peternak untuk berbudidaya dengan baik dan menghasilkan keuntungan.
“Semoga ternak kerbau dapat meningkat, apalagi pola-pola peternakan sudah diwarisakan secara turun temurun melalui adat istiadat masyarakat. Hal ini dapat mendorong berkembangnya usaha peternakan,” paparnya. (cr3/gih)